Pages

Friday, November 23, 2012

Seorang Gadis Remaja 14 Tahun Ditembak Milisi Taliban Karena Aktif Mengkampanyekan Kebebasan Pendidikan Perempuan Palestina


Seorang gadis remaja berusia 14 tahun bernama Malala Yusafzai, kritis setelah ditembak oleh anggota milisi Taliban. Beruntung tim dokter sudah berhasil mengeluarkan sebuah peluru dari kepala Malala Yusafzai.
Malala adalah gadis remaja yang aktif mengkampanyekan kebebasan pendidikan bagi kaum perempuan Palestina. Hal inilah yang diduga menjadi alasan milisi Taliban untuk menghabiskan nyawanya. Kejadian tersebut berlangsung saat dia berada dalam bus usai pulang sekolah. 
Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Rabu (10/10), rakyat Pakistan tergoncang atas kejahatan Taliban itu. Malala dirawat di unit gawat darurat rumah sakit militer di Kota Peshawar, barat daya Pakistan. 'Peluru  menembus sampai tempurung bagian belakang kepalanya dekat bagian leher,' ujar dokter yang tidak disebutkan namanya. 
Seorang polisi mengungkapkan, pelaku memiliki janggut kecil dan masuk ke dalam bus lalu mencari tahu di mana Malala duduk. Serangan ini juga melukai dua pelajar lainnya. Tembakan kedua mengenai bahu teman Malala dan peluru ketiga hanya menimbulkan luka kecil di kaki murid lainnya. 
Juru bicara Taliban Ihsanullah Ihsan mengakui pihaknya bertanggung jawab atas insiden itu. Dia menambahkan Taliban telah memperingatkan Malala berhenti menyuarakan perlawanan terhadap Taliban. "Dia gadis berpikiran Barat dan selalu berbicara melawan kita.
Malala meraih penghargaan internasional karena memperlihatkan kekejaman Taliban dalam sebuah blog untuk BBC tiga tahun lalu. Dia menyebarluaskan foto sekaligus informasi soal Taliban yang membakar sekolah-sekolah dan meneror para penduduk. 
Perjuangan Malala semakin bergelora ketika sepuluh ribu gadis Pakistan ditolak mengeyam pendidikan oleh kaum militan Islam di sepanjang barat laut Pakistan. Pakistan berperang melawan Taliban sejak lima tahun lalu. 
Presiden Pakistan Asif Ali Zardari mengutuk keras penyerangan itu. Dia menegaskam pihaknya tidak akan menghentikan perang terhadap Taliban dan Al-Qaidah, serta tetap mendukung perempuan mengecap pendidikan. 
Dengan mengeksploitasi ajaran Islam, Taliban mengharamkan perempuan bersekolah, bekerja, dan keluar rumah. Basis pertahanan Taliban dan Al-Qaidah diyakini di sepanjang perbatasan Afghanistan dan Pakistan.

sumber : http://matawanita.com

No comments:

Post a Comment